Sunday, May 26, 2013

Pengumuman Kelulusan Snmptn 2013 Bisa Diakses Hari ini 27 Mei

0 Comments
Karena proses penilaian dianggap sudah selesai, panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengubah jadwal yang sudah mereka susun. Rencananya, pengumuman SNMPTN 2013 baru dilansir Selasa 28 Mei 2013. Namun berdasarkan Konferensi pers hasil SNMPTN 2013 di Sekretariat Snmptn 2013 di ITB Bandung, Jadwal pengumuman hasil Snmptn dimajukan sehari ke hari ini Senin 27 Mei nanti sore. Peserta Snmptn 2013 jalur undangan bisa melihat pengumuman melalui internet sekitar pukul 18.00 WIB sedangkan di media massa sekitar hari Selasa.

Hal tersebut diterangkan oleh Ketua Umum Panitia SNMPTN 2013, Akhmaloka, data di upload ke internet setelah ada konferensi pers dengan media masa di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Berikut jadwal pengumuman kelulusan Snmptn yang ditetapkan Panitia:

Jadwal Pengumuman Hasil Kelulusan Snmptn 2013


No.Jenis KegiatanTanggal
4 Pengumuman Hasil 28 Mei 2013
5 Pendaftaran Ulang 18-19 Juni 2013

Tabel di bawah ini jadwal yang dirubah Panitia:

Revisi Jadwal Pengumuman Hasil Kelulusan Snmptn 2013


No.Jenis KegiatanTanggal
4 Pengumuman Hasil 27 Mei 2013
5 Pendaftaran Ulang 18-19 Juni 2013

- Keterangan : - Mengenal Jadwal Pendaftaran Ulang tidak ada perubahan karena disesuaikan dengan jadwal ujian tulis Sbmptn (Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri)


Sebagi info, bahwa perubahan dalam pengumuman Snmptn pernah/sering dilakukan apabila sudah dianggap matang oleh panitia. Sebagai contoh, panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengubah jadwal yang sudah mereka susun pada pengumuman snmptn jalur undangan 2012. Rencananya, pengumuman SNMPTN jalur undangan baru dilansir 28 Mei. Namun 26 mei 2012 panitia mendadak mengumumkan calon mahasiswa SNMPTN jalur undangan.

Dalam jumpa pers di gedung Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jakarta, Sabtu (26/5), sekretaris umum panitia SNMPN 2012 Rochmat Wahab menuturkan, meminta maaf kepada masyarakat karena mendadak mengubah jadwal pengumuman penerimaan SNMPTN jalur undangan. "Terutama bagi para calon mahasiswa yang sudah mendaftar," kata dia.


Semoga info perubahan jadwal Pengumuman Kelulusan Snmptn 2013 ini memeberikan manfaat yang signifikan, Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin!


Sumber:
- pengumumansnmptn.com





Read more

Kelulusan UN SMA/MA/SMK di NTB Naik Signifikan

0 Comments
Menurut Kepala Dinas Dikpora NTB Drs. H. L. Syafi’i, MM, sebanyak 66 siswa atau sebesar 0,51 persen siswa tingkat SMA/MA/SMK se-Nusa Tenggara Barat (NTB) dipastikan tidak lulus dalam Ujian Nasional (UN) tahun 2013. Jumlah siswa yang tidak lulus ini adalah hasil yang diterima Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB dari pemerintah pusat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 44 siswa SMA/MA dan 22 siswa SMK.

Tingkat kelulusan yang terbaik berdasarkan daerah di sana, Untuk tingkat SMA sederajat adalah Lombok Timur 99,92. Sedangkan untuk tingkat SMK ada 3 kab/kota yang seluruhnya lulus 100 persen yaitu Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara (KLU), dan Kabupaten Sumbawa.

Menurutnya, pada pelaksanaan UN SMA/SMK di NTB ada 44 siswa SMA dan 22 siswa SMK tidak lulus tahun ini. Pihaknya tidak tahu kenapa dan alasan mereka tidak lulus. Karena ini utuh dari Jakarta, memang seperti ini yang mereka terima,” seperti dijelaskan Kepala Dinas Dikpora NTB Drs. H. L. Syafi’i, MM, dalam rapat evaluasi UN 2013 di Vila Sayang Gunung Sari Lombok Barat, Kamis (23/5).

Dibandingkan tahun 2012, lanjutnya, tingkat kelulusan pada UN 2013 ini mengalami peningkatan yang signifikan terutama pada jenjang SMK. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase kelulusan jenjang SMK sebesar 99,84 persen atau meningkat 0,96 persen dari tahun sebelumnya. Sementara untuk jenjang SMA/MA persentase kelulusan meningkat 0,10 persen menjadi 99,65 persen. “Terjadi peningkatan kelulusan yang sangat tinggi untuk SMK, dulu 98,88 sekarang menjadi 99,84 persen. Tinggi sekali,” ujarnya bahagia.

Dari data kelulusan UN SMK, ujarnya, dari jumlah 13.476 peserta yang dinyatakan lulus sebanyak 13.454 dengan rerata 6,98 atau persentase kelulusan 99,84 persen. Sementara 22 siswa atau sebesar 0,16 persen di antaranya dinyatakan tidak lulus. Meski demikian, tiga kabupaten/kota di NTB, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Sumbawa berhasil meluluskan seluruh peserta UN tingkat SMK atau 100 persen kelulusan.

Sementara untuk jenjang SMA/MA, tambahnya, dari 12.502 peserta, 44 peserta dinyatakan tidak lulus UN atau berhasil meluluskan 12.458 atau 99,65 persen. Sayangnya, untuk jenjang SMA/MA, pada UN tahun ini tidak ada kabupaten/kota yang memiliki kelulusan 100 persen. “Terjadi peningkatan tahun 2012 ke tahun 2013 adalah 0,10 persen dengan rata-rata nilai 7,05. Jadi sudah meningkat rerata kita di atas nilai 7 untuk SMA/MA/SMK tahun ini,” jelasnya.

Dari data kelulusan UN SMA/MA tahun 2013 berdasarkan persentase kelulusan di setiap kabupaten/kota, Lombok Timur 99,92 persen, Dompu 99,90 persen, Lombok Barat 99,87 persen, Bima 99,84 persen, Lombok Tengah 99,76 persen, Kota Mataram 99,75 persen, Sumbawa 99,74 persen, Kota Bima 99,51 persen, KLU 99,51 persen dan KSB 99,47 persen.

Untuk SMK persentase kelulusan, Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara (KLU), dan Kabupaten Sumbawa seluruhnya lulus 100 persen. Sementara Lombok Barat persentase kelulusan 99,90 persen, Lombok Timur 99,84 persen, Kota Bima 99,80 persen, Lombok Tengah 99,69 persen, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) 99, 60 persen, Kabupaten Dompu 99,60 persen dan Kabupaten Bima 99,55 persen.

Suara NTB



Read more

Kelulusan UN SMA 2013 di NTT Meningkat

0 Comments
Walaupun pengumuman hasil kelulusan ujian nasional(UN) 2013 tingkat SMA sederajat di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditunda, namun secara umum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati posisi ke-29 di tingkat nasional berdasarkan persentase kelulusan siswa SMA/MA tahun 2013 ini dengan persentase 98,50. Sedangkan untuk SMK menempati peringkat ke-27 dengan persentase kelulusan 99 persen. Hasil atau raihan tingkat kelulusan UN SMA sederajat di Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan yang berarti.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTT, Klemens Meba, hasil UN SMA sederajat di NTT tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 94,43 persen atau peringkat terakhir dari 33 provinsi di Indonesia.

Menurut Meba, meskipun diwarnai karut-marutnya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK tahun 2013, dipicu oleh keterlambatan pendistribusian logistik UN, namun, peserta UN SMA/SMK di daerah ini sudah sangat siap.

Dia mengakui tingkat kelulusan UN NTT masih berada di rata-rata nasional, seperti tahun sebelumnya. Namun, terjadi peningkatan yang sangat signifikan. "Peningkatan ini, karena peran serta tokoh agama, masyarakat, orang tua murid dan lainnya,” katanya.

Dia mengatakan, secara nasional pengumuman hasil UN tahun pelajaran dilaksanakan serentak tanggal 24 Mei. Tetapi untuk NTT baru bisa diumumkan Hasil UN baru akan diumumkan pada Senin tanggal 27 April 2013. (Metrotv News).

Peserta UN yang tidak lulus hanya 0,75%.
Persentase kelulusan UN SMA/SMK pada 2012 sebanyak 94,50%, mengalami peningkatan 0,07% dari presentase kelulusan pada 2011 sebesar 94,43%.

"Dengan hasil yang sangat bagus ini, kami menargetkan untuk tahun 2014 mendatang NTT harus bisa menempati peringkat ke-25 baik untuk SMA/SMK maupun SMP," ujarnya.

Hasil UN baru akan diumumkan pada Senin (27/5) atau mundur dua hari dari jadwal yang ditetapkan. Alasannya hasil UN tersebut belum diserahkan ke seluruh kabupaten/kota.

"Hasil UN baru tiba di ibu provinsi sehingga baru diumumkan Senin," demikian kata Klemens Meba.

"Hal lain yang menggembirakan, ada sekolah di NTT yang presentase kelulusan siswanya 100 persen," tambahnya tanpa menyebutkan jumlah sekolah yang mencapai hasil yang sangat mengembirakan itu.


Sumber:
- Aktual



Read more
Saturday, May 25, 2013

Penyelenggaraan UN SMP 2013 di Jabar Cukup Lancar

0 Comments
Ujian nasional tingkat SMP/MTs sederajat yang diselenggarakan di Jawa Barat berlangsung cukup lancar dan tertib. Pendistribusian soal dan lembar jawaban ujian nasional (UN) 2013 tingkat SMP, Mts dan Paket B untuk Sub Rayon kabupaten/kota di Jabar disebar pada hari Minggu tanggal 21 April 2013. Jadal pelaksanaan ujian nasional SMP sederajat di Jabar mengikuti jadwal nasional, dari tanggal 22 April s.d. 25 April 2013.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Wahyudin Zarkasyi sebagaimana disampaikan ke Galamedia, bahwa pendistribusian naskah soal dan Lembar Jawaban Komputer (LJK) UN SMP terus dilakukan. Pihaknya yakin naskah soal dan LJK UN SMP akan sampai ke sekolah sebelum waktu ujian.

Sedangkan mengenai kualitas kertas naskah soal dan LJK UN SMP, Wahyudin menyebutkan, tidak bisa menjamin apakah kualitasnya bagus atau tidak. Pasalnya kata dia, pihak panitia UN SMP maupun petugas percetakan, termasuk dirinya tidak boleh membuka amplop naskah soal dan LJK UN SMP.

Karena itu, Wahyudin meminta para peserta UN SMP di Jabar yang jumlahnya lebih dari 600.000 orang untuk berhati-hati saat mengisi di LJK UN. Selain itu, Wahyudin pun meminta, para peserta UN untuk tidak percaya pada isu kebocoran soal maupun jawaban UN. Percaya diri bisa mengisi jawaban UN. Jangan percaya pada orang yang memberikan jawaban UN atau membocorkan UN, demikian dikatakannya.

Pada pelaksanaan di Kota Bandung dikabarkan adanya keterlambatan soal untuk Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) hingga pukul 08.00 WIB belum tiba di rayon Kota Bandung, pada hari pertama, Senin 22 April 2013.

Di Bandung, jumlah siswa yang mengikuti UN yaitu 3.443 dari 218 sekolah. Secara keseluruhan, pelaksanaan UN di Bandung berlangsung lancar dan tak ada hambatan. Jumlah ruangan yang dipakai yaitu sekitar 1.883. Sementara jumlah pengawas dua kali lipat dari jumlah ruangan.

Pelaksanaan UN SMP/MTs sederajat di Kabupaten Bandung Barat, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berkomitmen untuk tidak mengulang peristiwa penundaan waktu pelaksanaan UN seperti yang terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cililin.

Di UN SMP, sebelum pelaksanaan ujian, kata Kepala Disdikpora KBB, Agustina Piryanti, telah menyerahkan kompilasi data siswa peserta ujian, berkoordinasi dengan panitia di setiap sub rayon sebagai pihak yang mendistribusikan soal, pengawas, maupun dengan Kemenag. Bahkan, Disdik telah menempatkan seorang petugas di Kemenag untuk memantau pelaksanaan UN di sekolah-sekolah MTs yang berada di bawah Kemenag.

Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung tahun ini menargetkan kelulusan UN SMP tahun 2013, sekitar 99,99 persen, sementara tahun sebelumnya 99,98 persen.

Ancaman banjir mewarnai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP di wilayah timur Kabupaten Bandung, Senin 22 April. Pada Minggu (21/4), sejumlah titik kecamatan mulai dilanda banjir.

Jalan Raya Rancaekek-Majalaya lumpuh akibat banjir luapan Sungai Citarum. Mobil tak bisa menembus jalur tersebut. Sementara sepeda motor banyak yang nekat menerobos genangan banjir, kendati warga sudah menghalangi dengan pemasangan bambu.

Ancaman banjir di sejumlah titik itu tentunya membuat tidak nyaman siswa SMP yang tengah dalam persiapan jelang UN. Kepala UPTD SMP Dinas Pendidikan Wilayah 3 Kab. Bandung, M. Srilaksmi sempat menyampaikan keluhan banjir kepada anggota DPRD Kab. Bandung pada pertemuan di aula kantor Camat Rancaekek, Rabu (17/4) lalu. Srilaksmi saat itu mengatakan, pihaknya menerima laporan dari beberapa pengelola SMP di Desa Haurpugur yang akses menuju lokasi sekolahnya kebanjiran saat hujan turun.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, Dahlan Terkait ujian nasional SMP sederajat menghimbau, agar para orangtua siswa yang akan mengikuti UN, bisa mengawasi anaknya di luar jam sekolah, demi efisiensi pembelajaran di rumah. Selain itu Dahlan meminta agar para orangtua bisa menambah jam belajar di rumah.

Sedikit kendala terjadi dalam pendistribusian paket soal di sejumlah sekolah penyelenggara ujian nasional (UN) tingkat SMP di Kota Bekasi, Jawa Barat, terlambat tiba karena terkirim ke daerah lain.

Menurut Kepala SMPN 1 Kota Bekasi, Ida Kholida, kesalahan distribusi soal Bahasa Indonesia bagi 296 siswa SMPN 1 Kota Bekasi itu sempat membuat panik dirinya dan juga guru. Menurutnya kesalahan distribusi soal itu diakibatkan keteledoran sopir yang tidak mengetahui letak sekolah tujuan. Soal itu lalu dikumpulkan di kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor, sebagai titik kumpul soal yang nyasar.

Namun untung saja panitia sigap menanganinya, sehingga UN berlangsung kondusif, demikian katanya.

Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) untuk SMP di Kabupaten Bekasi tidak hanya di sekolah formal, namun diikuti juga siswa yang tengah menjalani hukuman di penjara. Sebanyak 11 siswa SMP di Kabupaten Bekasi dipastikan mengikutinya dari dalam penjara, pada 22-25 April 2013.

Untuk pelaksanaan UN ini, pelajar itu nantinya akan diawasi oleh petugas dari Dinas Pendidikan setempat. “Petugas akan mengantarkan lembar soal dan jawaban ke Lapas, dan mengawasi ke 11 siswa tersebut sampai selesai, selama tiga hari berturut-turut. Pastinya pengawasan dilakukan bersama pihak Lapas,” lanjutnya.

Menurut dia, UN pada tahun ajaran 2012-2013 di Kabupaten Bekasi diikuti sebanyak 37.420 siswa untuk tingkat SMP sederajat.

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Program Paket B di Kota Bogor diikuti oleh sekitar 14.353 siswa SMP dan 2.606 siswa MTs akan mengikuti UN yang dilaksanakan serempak 22-23 April 2013.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Hj. Fetty Qondarsyah, ada tiga Rayon yang telah ditunjuk Dinas Pendidikan yakni Rayon 1 di SMP Negeri 1 Jalan Ir. H;. Juanda Bogor Tengah, Rayon 2 SMP Negeri 5 Jalan Dadali Kecamatan Tanah Sareal, dan Rayon III di MTs Negeri Indra Prasta Kecamatan Bogor Utara.

Lebih lanjut Fetty mengatakan, pelaksanaan UN di Kota Bogor dilakukan di 115 sekolah Negeri dan Swasta, dengan jumlah ruangan tercatat sebanyak 909 kelas. Peserta UN SMP tercatat sebanyak 14.353 siswa, dan MTs sebanyak 2.606 siswa. “Selain itu kita menerjunkan 1.814 pengawas yang akan disebar ke Sekolah – Sekolah penyelenggara UN, “ kata Fetty.

Penundaan Ujian Nasional SMP hingga 2 jam sempat terjadi di 27 sekolah di Gunung Putri, Bogor Jawa Barat, ditunda hingga 2 jam. Mendikbud Mohammad Nuh sempat mendapat laporan semua baik-baik saja.

Kegiatan monitoring yang dilakukan walikota mewarnai ujian nasional SMP di Kota Cimahi. Walikota Cimahi, Hj. Atty Suharti, SE melakukan monitoring pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah di SMP Negeri 3 Cimahi dan SMP 6 Cimahi. Kegiatan monitoring ini dilaksanakan dalam rangka memastikan pelaksanaan UN SMP/MTs di Kota Cimahi berjalan lancar dan tertib. Adapun turut mendampingi Ibu Walikota dalam kegiatan monitoring ini adalah Asisten Administrasi Umum, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta kepala Bidang Pendidikan Dasar.

Menurut kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kota Cimahi, Hartati, S.Pd., M.Si, jumlah peserta UN SMP/MTs di Kota Cimahi mencapai 7.764 peserta yang terdiri dari 6.335 siswa SMP, 1.197 siswa MTs, dan 232 siswa didik Paket B.

Di Kota Cirebon, Dinas Pendidikan setempat sempat khawatir karena distribusi soal UN sempat mengalami kendala. Pasalnya, Senin (22/4) pagi, sejumlah soal UN yang belum lengkap datang. Soal yang datang adalah mata pelajaran untuk IPA SMP reguler, IPA untuk tingkat kesetaraan atau Paket B dan soal UN Susulan.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cirebon Nurahim ZA mengatakan, soal datang sekitar pukul 09.30 WIB. Dengan sudah lengkapnya soal tersebut, diharapkan pelaksanaan UN SMP bisa berjalan lancar hingga akhir.
Terkait pelaksanaan UN SMP hari pertama, Nurahim mengatakan, tidak ada keluhan yang muncul baik dari kalangan siswa ataupun pihak sekolah. Kekurangan soal yang dikhawatirkan pun tidak terjadi. “UN hari pertama ini tidak ada keluhan. Untuk soal dan LJUN juga tidak ada masalah,” lanjutnya.

Pelaksanaan UN di Kabupaten Cirebon di monitor langsung oleh pejabat Kabupaten Cirebon yang tersebar di beberapa sekolah-sekolah diantaranya Wakil Bupati Cirebon, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.

Pelaksanaan Monitoring UN di Kabupaten Cirebon berjalan kondusif, Wakil Bupati Cirebon H. Ason Sukasa, Sm.Hk. dalam monitoring di hari kedua di SMPN 1 Sumber Kabupaten Cirebon, dengan jumlah peserta Ujian Nasional 221 siswa-siswi.

Dalam monitoring ini di dampingi oleh Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Cirebon, Anggota Jajaran Polsek Sumber dan anggota Koramil setempat. Di Kabupaten Cirebon Ujian Nasional berjalan cukup kondusif dan sangat tertib.

Sementara itu, Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP diikuti sebanyak 20.538 siswa.

Di Kota Sukabumi pelaksanaan UN hari pertama tingkat SMP di Kota Sukabumi berlangsung lancar. Demikian disampaikan Wali Kota Sukabumi HM. Muslikh Abdussyukur usai memantau UN, Senin (22/4).

Penilaian lancar dan aman tersebut setelah dirinya meninjau beberapa sekolah. Artinya, secara umum sesuai dengan rencana dan target.

Hari pertama pelaksanaan UN SMP/MTs di Kota Tasikmalaya berjalan lancar. Tidak ditemukan insiden seperti soal tertukar atau keterlambatan seperti pada UN SMA sederajat. Jumlah sekolah yang digunakan penyelenggaraan UN SMP sebanyak 45 sekolah dan UN MTS serta Paket B di 33 sekolah.

Adapun peserta UN SMP/MTs di wilayah Kota Tasikmalaya, SMP sebanyak 8.097 siswa, MTs 2.722 siswa dan peserta Paket B 400 orang, melibatkan 1.080 pengawas.

Seementara di hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP, sebanyak 93 peserta ujian nasional ( UN) di Kabupaten Tasikmalaya mengundurkan diri. Para siswa yang berasal dari SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) tersebut tidak bisa mengikuti ujian nasional (UN) dengan berbagai alasan.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Bartis Suarjana Senin (22/4),
pada umumnya mereka mengundurkan diri dengan alasan sakit, sehingga tidak bisa melaksanakan Ujian Nasional. Jumlah peserta ujian nasional (UN) di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 17.580 siswa dengan jumlah sekolah yang menyelenggarakan UN 192 sekolah.

Sedangkan di Kabupaten Ciamis, seluruh polsek terlibat dalam pendistribusian soal ke 17 sub rayon, hal itu sebagai upaya pencegahan hal yang tidak diinginkan. Pengamanan dari hari pertama sampai selesai akan menggunakan sistem tertutup dan terbuka.

Sebagai info, paket soal UN tingkat SMP datang di aula Disdik Ciamis sekitar pukul 05.30 WIB yang berisi soal mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sebanyak 420 paket dus MTs, SMP 456 dus, paket B 159 dus dan SMPLB 4 dus. Sedangkan titik simpan untuk SMP ada 125 titik, Paket B ada 17 titik simpan.

Kegiatan UN SMP di Kabupaten Cianjur diikuti sebanyak 27.038 siswa SMP Cianjur dimana pelaksanaan UN dilakukan secara serentak di 183 dari 241 yang ada di Kabupaten Cianjur. Hal tersebut dilakukan karena sejumlah sekolah tidak memiliki siswa kelas tiga.

Kepala Seksi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur Heru Sunarya mengatakan, baik peserta maupun pihak sekolah telah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menghadapi UN dengan pemantapan seperti Try out. Diharapkan kelulusan bisa menyamai tahun sebelumnya yakni 100 persen, serta diharapkan pelaksanaan UN SMP dapat berjalan lancar, tidak ada kendala apapun, yang menyebabkan siswa harus ujian susulan.

Menurut Kepala Seksi Kurikulum pada Disdik setempat, Drs Nanang, SH, M.Pd, UN SMP/Mts sederajat di Kabupaten Garut diikuti oleh 29.019 siswa SMP, 13.122 (MTs), serta sebanyak 2.012 peserta UN Paket B.

Sedangkan pasokan soal beserta lembar jawabannya, tiba di Disdik Kabupaten Garut, Ahad (21/04) pukul 03.00 WIB, selanjutnya didistribusikan pada masing-masing rayon.

Dari utara Jawa Barat, Indramayu, semenjak pukul 6.30 Bupati Hj. Anna Sophanah langsung memantau pelaksanaan UN, diawali dari SMP Negeri 1 Indramayu. Di sekolah yang dipimpin Kuswaya, M.Pd ini, Anna langsung mengecek kesiapan para pelaksana UN dan pengawas yang terdiri dari berbagai sekolah tersebut. Sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 286 siswa ini menjadi sekolah pertama yang dipantau oleh pimpinan daerah Indramayu ini.

Selanjutnya, Bupati Indramayu yang juga didampingi oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana drg. Fiqqa Asyik Rudianto meluncur ke wilayah timur menuju ke SMP Negeri 1 Balongan. Di sekolah dengan jumlah peserta UN mencapai 339 siswa tersebut, terdapat 1 siswa yang terlambat datang mengikuti UN. Kepada kepala sekolah SMP Negeri 1 Balongan H. Sunardi, M.M.Pd bupati menegaskan agar kebersihan dan keindahan di sekolah tersebut lebih ditingkatkan supaya dalam belajar siswa tidak terganggu dengan berserakannya sampah.

Sebagai sekolah terakhir yang dipantau oleh bupati yakni SMP Negeri 1 Sindang, sekolah yang merupakan almamater Bupati Indramayu dengan peserta UN mencapai 367 ini cukup siap dalam menghadapi UN pada tahun ini.

Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, jumlah peserta UN tahun 2012/2013 untuk SMP sebanyak 18.988 siswa, sedangkan untuk MTs jumlah peserta sebanyak 5.737 siswa .

Panitia Ujian Nasional Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tingkat sub-rayon, pada Minggu atau sehari menjelang pelaksanaan ujian nasional (UN), belum menerima seluruh soal UN tingkat SMP.

"Soal UN yang kami terima belum lengkap. Panitia UN tingkat sub-rayon belum ada yang menerima soal pelajaran IPA," kata Ketua Sub Rayon II, Suharya, di Karawang, Minggu (21/4/2013).

Ia mengaku, belum mengetahui secara jelas penyebab belum datangnya soal UN pelajaran IPA ke tingkat sub-rayon tersebut. Pastinya, soal pelajaran IPA seharusnya sudah sampai ke tingkat sub rayon pada hari Minggu.

Menurut dia, keterlambatan datangnya soal ujian ke sub rayon tersebut tidak akan mengganggu pelaksanaan UN tingkat SMP, dan pelaksanaan UN SMP tetap digelar pada Senin (22/4/2013).

UN tingkat SMP di Kabupaten Indramayu digelar pada 22-25 April 2013, yang melibatkan 34.710 siswa di 105 sekolah, 58 Madrasah Tsanawiyah dan puluhan peserta dari Kejar Paket B.

Di Kabupaten Kuningan dikabarkan menjelang pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP dan sederajat, pihak panitia UN, kekurangan soal, khususnya soal Paket B untuk sejumlah mata pelajaran.

Soal untuk ujian nasional tingkat SMP di Kabupaten Kuningan itu baru tiba pada Minggu (21/4) pagi. Padahal dalam rencana soal akan datang, Sabtu (20/4) malam. Dari soal yang datang itu terdapat soal UN Paket B yang kekurangan, yaitu pada mata pelajaran Matematika,PPKN, IPS, dan IPA.

Untuk mata pelajaran bahasa Indonesia yang akan diujikan Senin besok masih kekurangan tujuh soal untuk SMP Al-Ghazali 4 soal dan SMP Terbuka tiga soal.

Angka ketidakharidan di Kabupaten Purwakarta sebanyak 173 orang peserta tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP pada hari ketiga pelaksanaannya, Rabu (24/4). Sedangkan jumlah peserta UN SMP/MTs 2013 di Purwakarta keseluruhan sebanyak 13.935 orang.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Purwakarta, Rasmita, didampingi sekretaris panitia UN, Kusni Rahayu SPd menerangkan, alasan ketidakhadiran 173 peserta tersebut terbagi dalam dua kategori besar, mundur dan absen.

Di Subang, menurut Kepala Dinas Pendidikan setempat Kusdinar, dari total peserta UN SMP/MTs di Kabupaten Subang tahun ini, sebanyak 22.131 orang, ada 60 siswa yang tidak mengikuti UN SMP/MTs.

Jaminan tidak ada masalah dalam pendistribusian soal Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP dan MTS Tahun 2013 di Kabupaten Sumedang diberikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman. Ia menekankan pihaknya terus fokus agar UN di Sumedang dapat berjalan dengan lancar, dan semua peserta didik yang mengikuti UN, sebut Herman, dapat melaksanakan UN dengan baik.

Selain di daerah-daerah yang kami sebutkan tadi, penyelenggaraan ujian nasional tahun 2013 dilaksanakan juga di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Pangandaran tampaknya masih menginduk ke Kabupaten Ciamis karena daerah tersebut baru terbentuk beberapa waktu yang lalu. Secara umum kegiatan ujian yang digelar di sana berjalan dengan lancar atau tanpa kendala yang berarti.

Pengumuman Ujian Nasional SMP/MTs dalam jadwal nasional adalah paling lambat tanggal 1 Juni 2013, termasuk untuk wilayah Jabar.

Demikian info pelaksanaan ujian nasional SMP/MTs di wilayah Jawa Barat. Semoga bermanfaat, Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin!

Copyright © 2013 pengumumanun.com all rights reserved



Read more

Penyelenggaraan UN SMP 2013 di Banten Relatif Lancar

0 Comments
Penyelenggaraan UN SMP/MTs sederajat termasuk Paket B tahun 2013 di Pemprov Banten berjalan relatif lancar. Kegiatan ujian nasional diikuti sebanyak 174.124 siswa SMP dan sederajat. Sementara itu, Sekretaris Panitia Penyelenggara UN 2013 Provinsi Banten Rudi Darmawan menambahkan, ujian nasional SMP dan sederajat tahun ini diikuti 174.124 peserta, dengan rincian 121.808 siswa SMP, 45.637 murid MTs, sebanyak 6.639 orang mengikuti paket B, dan 40 anak dari SMPLB.

Peserta UN paling banyak dari Kabupaten Tangerang mencapai 44.041 orang, disusul Serang 27.504 siswa, Kota Tangerang 24.125 murid, Kabupaten Lebak 21.831 anak, Pandeglang 21.226 peserta, dan Kota Tangerang Selatan 17.540 anak didik. Selanjutnya dari Kota Serang sebanyak 10.501 siswa dan Kota Cilegon hanya 7.356 murid.

Beberapa minggu yang lalu juga ada kegiatan ujian susulan yang diikuti siswa yang berhalangan hadir dikarenakan sakit. Menurut Dinas Pendidikan Banten, siswa SMP/MTs yang ikut ujian susulan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 285 orang terdiri dari siswa di Kabupaten Serang ada 46 siswa, Kabupaten Pandeglang 41, Kabupaten Lebak 16 siswa, Kabupaten Tangerang 42 siswa, Kota Tangerang ada 9 siswa, Kota Cilegon 32 siswa, Kota Serang 41 siswa, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ada 59 siswa.

Untuk siswa ujian susulan pada mata pelajaran Bahasa Inggris sebanyak 242 siswa se-Banten dengan rincian, di Kabupaten Serang ada 43 siswa, Kabupaten Pandeglang ada 29 siswa, di Kabupaten Lebak hanya 12 siswa, Kabupaten Tangerang ada 42 siswa, Kota Tangerang 5 siswa, Kota Cilegon 33 siswa, Kota Serang 44 siswa, dan Kota Tangsel sebanyak 34 siswa.

Sementara untuk jumlah UN susulan pada mata pelajaran Matematika se-Banten sebanyak 240, dengan rincian Kabupaten Serang 43 siswa, Kabupaten Pandeglang ada 29 siswa, Kabupaten Lebak hanya 10 siswa, Kabupaten Tangerang ada 41 siswa, Kota Tangerang 6 siswa, Kota Cilegon 35 siswa, Kota Serang 42 siswa, Kota Tangsel 34 siswa.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPA siswa yang ikun ujian susulan se-Banten ada 214 dengan rincian, Kabupaten Serang sebanyak 24 siswa, Kabupaten Pandeglang 38, Kabupaten Lebak hanya 8 siswa, Kabupaten Tangerang 39 siswa, Kota Tangerang lima siswa, Kota Cilegon 33 siswa, Kota Serang 42 siswa, dan Kota Tangerang Selatan 34 siswa.

Sementara itu dalam pelaksanaan di daerah Kabupaten Serang terkendala tidak lengkapnya naskah soal sebagaimana terjadi pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA dan sederajat lalu. Ditemukan 26 lembar naskah soal UN SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 1 Kragilan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, tidak lengkap.

Sebanyak empat halaman dari naskah soal itu yang hilang. Akibatnya 26 peserta UN terlambat mengerjakan soal. Kendati demikian, peserta tetap mengikuti UN karena panitia memfotokopikan naskah soal dan lembar jawaban UN buat mereka.

Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang untuk mengawal peserta UN yang mendapatkan soal yang bermasalah.

Pelaksanaan UN SMP di Kota Cilegon sempat dikhawatirkan bernasib sama dengan pelaksanaan UN SMA yang karut-marut akibat terlambat dan kurangnya distribusi soal ujian. Pasalnya, hingga Jumat 19 April 2013. Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, belum mendapatkan kepastian terkait pelaksanaan UN SMP yang akan dilaksanakan pada Senin 22 April 2013.

Peserta ujian di Kota Tangerang diikuti oleh 23.557 siswa. Pelaksanaan ujian hari pertama berjalan lancar tanpa adanya kekurangan soal ataupun keterlambatan. Menurut Kadis Pendidikan Kota Tangerang, Tabran, pihaknya menjamin tidak ada kekurangan soal ataupun keterlambatan. Sebab, soal UN datang pada Sabtu malam, sedangkan pada Minggu (21/4/2013) dini hari sudah didistribusikan ke delapan sub rayon. Sehingga bila ada laporan kekurangan soal, bisa ditangani dengan cepat.

Kekurangan lembar soal yang diantisipasi oleh Dinas Pendidikan setempat terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sedikitnya terdapat delapan sekolah tingkatan SMP sederajat kekurangan lembar soal UN. Seperti yang terjadi di MTs Negeri 2 Pamulang, sebanyak 40 siswa terpaksa mengikuti UN dengan lembar soal yang difoto copy.

Selain di daerah-daerah yang kami sebutkan tadi, penyelenggaraan ujian nasional tahun 2013 dilaksanakan juga di daerah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Serang. Secara umum kegiatan ujian yang digelar di sana berjalan dengan lancar atau tanpa kendala yang berarti.

Pengumuman Ujian Nasional SMP/MTs dalam jadwal nasional adalah paling lambat tanggal 1 Juni 2013, termasuk untuk wilayah Banten.

Demikian info pelaksanaan ujian nasional SMP/MTs di Provinsi Banten. Semoga bermanfaat, Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin!

Copyright © 2013 pengumumanun.com all rights reserved



Read more

Ujian Nasional SMP/MTs Tahun 2013 Di Aceh Berjalan Lancar

0 Comments
Ujian Nasional SMP/MTs Tahun 2013 yang dilaksanakan Di Aceh berjalan lancar. Jumlah peserta Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2012/2013 untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Provinsi Aceh tercatat sebanyak 150.022 siswa. Pesertanya untuk tingkat SMP sederajat 82.353 siswa dan tingkat SMA sederajat 67. 665 siswa, demikian seperti dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, Drs Anas M Adam M.Pd, Rabu (6/2).

Ujian Nasional tahun pelajaran 2012/2013 jenjang SMP serentak berlangsung di seluruh Indonesia selama empat hari yakni dilaksanakan pada 22-25 April 2013.

Pelaksanaan di Kabupaten Aceh Barat Daya dipantau Wakil Bupati Aceh Barat Daya, Yusrizal Razali bersama sejumlah pejabat. Pemantauan pertama dilaksanakan di SMA Negeri 1 Blangpidie, berlanjut di SMA Negeri Setia, SMA Negeri 1 Tangan-Tangan, kemudian di Kecamatan Manggeng dan Lembah Sabil. Secara umum, pelaksanaan UN di Abdya hari pertama berjalan aman, tertib dan lancar.

Sementara di dikabarkan puluhan Siswa SMP/MTS Aceh Besar tidak ikut UN. Sebanyak 20 dari 4.630 peserta ujian nasional tingkat SMP/MTS di Kabupaten Aceh Besar tidak hadir karena berbagai alasan seperti sakit.

Menurut Ketua Panitia UN SMP/MTS Kabupaten Aceh Besar Yusran di Aceh Besar, Senin 22 April 2013, bahwa 20 peserta yang tidak hadir itu terdiri dari 13 putra dan tujuh putri. Dari dua puluhan orang tersebut empat di antaranya tidak hadir karena sakit dan 16 lainnya tidak ada keterangan.

Lain halnya di Kabupaten Aceh Jaya kekurangan soal UN untuk 14 sekolah dari 29 SMP dan MTs. Ketua Kobar GB, Sayuthi Aulia yang mendapat laporan dari Aceh Jaya menyebutkan, pada saat kepala SMP dan MTs mengambil soal di Calang untuk disimpan di Mapolsek masing-masing tapi ternyata naskah soal tidak mencukupi, Dari 29 sekolah yang ada hanya untuk 15 sekolah.

Ketua Panitia UN Provinsi Aceh, Drs Laisani MSi meminta para Kadisdik dan kepala sekolah yang kekurangan soal untuk segera menghubungi Posko UN di Dinas Pendidikan Provinsi Aceh.

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat di Aceh Selatan yang melibatkan 4.034 siswa berlangsung aman, tertib dan lancar. 39 di antaranya tidak hadir tanpa alasan yang jelas dan satu telah meninggal dunia.

Menurutnya, jumlah peserta UN-SMP sederajat tahun ajaran 2012-2013 di Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 4.033 siswa dengan rincian 1.993 pria dan 2.040 wanita, yang tersebar di 46 sekolah negeri dan 21 sekolah swasta.

Darwis menambahkan pada hari ketiga UN, Bupati Aceh Selatan HT. Sama Indra melakukan peninjauan langsung pelaksanaan ujian di beberapa sekolah SMPN. Pada kesempatan itu, alumni SMPN 1 Meukek angkatan tahun 1980 itu, mengajak kalangan guru untuk meningkatkan pengabdiannya agar pelaksanaan pendidikan terhadap anak didik terus membaik. Sedangkan kepada kalangan murid, dia memesankan agar mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh agar bisa lulus dengan nilai yang sangat baik.

Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional(UN) di tingkat sekolah menengah di Kabupaten Aceh Singkil, Senin (22/4) berjalan lancar dengan tingkat ketidak hadiran sangat rendah. Untuk Wilayah Kabupaten Aceh Singkil, tercatat sebanyak 2.180 peserta ujian, ditambah peserta Paket B sebanyak 70 orang yang dilakukan di 37 sekolah di wilayah ini.

Sementara itu pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP sederajat di Kabupaten Aceh Tamiang hingga hari terakhir, kamis,(25/4) berjalan lancar tanpa ada kendala berarti.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tamiang, Izwardi SIP melalui Koordinator UN SMP/MTs Sopian SPd menyatakan, hanya ada 73 siswa yang terdaftar sebagai peserta tidak hadir dan sakit, nantinya mereka akan mengikuti UN susulan.

Begitu juga pelaksanaan UN SMP/MTs sederajat di Aceh Tenggara berlangsung lancar dan terkendali. Bupati Aceh Tenggara, Ir H Hasanuddin, B, MM dan Kepala Dikpora Agara, Drs Syafrijal, Msi memantau pelaksanaan UN di sejumlah sekolah SMP dan Mtsn.

Kepala SMPN 2 Kutacane, Ali Asa Sekedang mengatakan jumlah siswa yang mengikuti Ujian Nasional kali ada 120 orang siswa, dan mereka hadir seratus persen dilihat dari absen yang ada. Dan hari ini lanjut Ali Asa, materi pelajaran yang diujikan hanya satu bidang studi, dan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh Pemerintah.

Disebutkannya, anak didiknya telah dibekali berbagai persiapan guna menyongsong Ujian Nasional kali ini, seperti kesiapan fisik maupun mentalnya, dan untuk kesiapan secara fisik para siswa telah dibekali dengan berbagai uji coba atau Try Out.

Ada juga yang agak lucu, karena soal tertukar. Soal UN tingkat SMP/MTs yang diterima oleh panitia pada rabu malam(17/04) terdapat berkas soal UN atas nama Kabupaten Aceh Jaya. Kasi Kurikulum Dikmen Dinas Pendidikan Aceh Timur Fadriasyah,S.Pd mengatakan sebanyak 15 paket yang diterima adalah milik Aceh Jaya.

Menurut Fadriasyah,S.Pd jumlah paket seluruhnya 84 paket, namun setelah dicek ada 15 paket untuk daerah Aceh Jaya, yang diakutkannya dengan masuknya kiriman Aceh Jaya tersebut akan berkurang berkas untuk Aceh Timur, namun setelah dicek kembali tidak ada yang kurang, semua berkas soal UN Aceh Timur cukup.

Hari pertama UN di beberapa MTs di Aceh Timur berjalan sukses, meskipun ada sedikit masalah, misalnya saja UN di MTsN peureulak yang seharusnya dilaksanakan pukul 07.30 WIB namun ditunda 15 menit, Kepala MTsN Peureulak Darwan,S.pd mengatakan keterlambatan akibat pengawas ujian yang ditunjuk masih berdomisili di Langsa sehingga dengan berbagai kendala di perjalanan yang menyebabkan terlambat sampai di tempat ujian.

Ujian Nasional (UN) di 148 sekolah tingkat SMP/MTS di Aceh Utara pun berlangsung dengan lancar tanpa adanya kendala yang berarti.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Razali, didampingi Ketua UN, Azhari, menyebutkan, secara umum pelaksanaan UN itu berjalan lancar. Hampir semua siswa mengikuti Ujian Nasional hari pertama kemarin.

Sebutnya, jumlah siswa UN di Aceh Utara tingkat SMP/MTS mencapai 9.537 siswa-siswi, dipastikan soal UN itu tidak akan bocor karena dikawal ketat oleh polisi dan tim pemantau dari Univesitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara.

Di Kabupaten Bener Meriah ujian nasional SMP/MTs diikuti sekitar 2.290 orang, dengan jumlah sekolah penyelenggara terdiri dua rayon dimana rayon I terdapat 19 sekolah penyelenggara sedangkan rayon II terdiri dari 25 sekolah penyelenggara.

Pada pelaksanaan UN SMP/MTs di Kabupaten Bireuen dikanarkan dikunjungi oleh Wakil Bupati Mukhtar didampingi Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Nasrul Yuliansyah, dan sejumlah staf Dinas Pendidikan Bireuen lainnya.

Pemantauan UN diawali di SMP Negeri 3 Bireuen, di sekolah itu jumlah peserta UN 303 peserta, satu diantaranya tidak hadir. Pantauan dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Jeumpa, dua dari 135 peserta di sekolah itu tidak hadir.

Sementara di SMP Negeri 1 Peudada seluruh peserta sebanyak 107 hadir. Di SMP Negeri 1 Peudada juga menjadi lokasi UN bagi peserta dari SMP Negeri 3 Peudada, dari 14 peserta satu orang tidak hadir. Sementara di MTs Negeri Peudada seluruh peserta 128 hadir.

Pantauan UN SMP 2013 di Kabupaten Bireuen pada hari pertama berakhir di SMP Negeri Jeunieb, dari 197 peserta tiga diantaranya tidak hadir.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Nasrul Yuliansyah, mengatakan pelaksanaan UN SMP di Kabupaten Bireuen secara umum berjalan lancar.

Kelancaran pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMP/ MTsN juga mewarnai UN di Kabupaten Gayo Lues yang berlangsung tertib dan lancar, Selasa (23/4/2013). Bahkan tiga siswa peserta UN di SMPLB Mutiara Louser yang menderita bisu atau tuna daksa optimis lulus dan mampu menjawab semua soal UN dihari pertama tersebut.

Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Gayo Lues, H Wahab Makmur, mengatakan, pelaksanaan UN di Kabupaten tersebut yang berlangsung di 29 sekolah di sebelas Kecamatan dilaporkan berjalan lancar dan sukses. Bahkan tidak ada berkekurangan soal UN maupun kendala yang lainnya sama sekali.

Seperti Gayo Lues di Gayo Lues, Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Nagan Raya berlangsung lancar. Kelancaran pelaksanaan UN di Nagan Raya terlihat saat Sekdakab Nagan Raya Drs HT Zamzami TS MM bersama Plt Kadisdik Nagan Raya Sulaiman Toha SPd menijau peserta ujian nasional di SMPN 2 Kuala dan SMPN 5 Seunagan.

Siswa/siswi mengikuti ujian dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, tidak ada masalah, tidak ada kertas kerusakan, tidak ada salah isi, tidak ada kekurangan soal.

Diberitakan UN SMP di Kabupaten Pidie Jaya kekurangan dua paket lembaran soal dan jawaban menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat untuk hari pertama 22 April. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pidie Jaya, Ridwan M Ali, persiapannya sudah beres, pihaknya masih kurang 2 paket lembar soal. Namun katanya sudah disurati ke Dinas Pendidikan Aceh.

Yang kekurangan soal Ujian Nasioan (UN) untuk SMP sederajat diantaranya di Kabupaten Simeulue, pada hari Jumat 19 April. Namun pihak dinas pendidikan setempat sudah melaporkan kekurangan soal itu ke provinsi dan sesuai hasil konfirmasinya bahwa soal yang kurang telah dikirim ke Simeulue pada Minggu 21 April 2013, atau sebelum pelaksanaan UN untuk tingkat SMP dan sederajat.

Ketidakhadiran ujian nasional tingkat SMP terjadi diantaranya di Kota Lhokseumawe. Dikabarkan menurut Aceh Pos, sekira 19 siswa dari 3.598 peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Lhokseumawedilaporkan tidak mengikuti ujian pada hari pertama, Senin, 22 April 2013. Menurut Ibrahim, Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Lhokseumawe, peserta UN yang absen tersebut, ada yang sakit, sudah menikah, ada pula tidak lagi sekolah sejak sebulan terakhir.

Hari pertama pelaksanaan UN SMP dan MTs di Lhokseumawe, berjalan lancar. Pelaksanaan UN di sejumlah sekolah ikut dipantau oleh Wali Kota Suaidi Yahya.


Di Kota Subulussalam UN SMP diawasi oleh 287 pengawas dari sekolah yang berbeda. Ujian diikuti sebanyak 2.878 siswa dari 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Kota Subulussalam. Peserta UN ini berasal dari sepuluh SMP negeri dan swasta, dua SMP satu atap dan sepuluh MTS Negeri/Swasta. Dari jumlah tersebut hanya dua sekolah yang bukan penyelenggara UN yakni MTs Jontor dan SMP Satu Atap Lae Ikan.

Rinciannya, peserta UN yang berasal dari sekolah negeri sebanyak 1.199 siswa masing-masing 609 pelajar pria dan 590 wanita. Sementara dari sekolah swasta mencapai 1.679 orang masing-masing 851 pria dan 828 wanita.

Kami lihat tak ada daerah baik provinsi atau kabupaten/kota yang memasang target kelulusan dalam hasil UN SMP tahun 2013 ini. Paling dari Kepala Sekolah SMP 6 Banda Aceh yang memasang target lulus 100 persen Ujian Nasional.

Ujian Nasional di SMP Negeri 6 Banda Aceh diikuti oleh 174 siswa, Kamis, 25 April 2013. Peserta ujian tersebut terdiri dari 104 siswa perempuan dan 70 pelajar laki-laki yang dibagi dalam sembilan ruangan.


Selain di daerah-daerah yang kami sebutkan tadi, penyelenggaraan ujian nasional tahun 2013 dilaksanakan juga di daerah lainnya seperti di Kota Sabang, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Pidie, Kota Langsa, dan di Kabupaten Aceh Barat. Secara umum kegiatan ujian yang digelar di sana berjalan dengan lancar atau tanpa kendala yang berarti.

Pengumuman Ujian Nasional SMP/MTs dalam jadwal nasional adalah paling lambat tanggal 1 Juni 2013, termasuk untuk wilayah Provinsi Aceh. Semoga siswa siswi SMP/MTs sederajat di Provinsi mendapatkan hasil UN yang baik.

Demikian info pelaksanaan ujian nasional SMP/MTs di Provinsi Aceh. Semoga bermanfaat, Amin Ya Allah Ya Rabbal Alamin!

Copyright © 2013 pengumumanun.com all rights reserved




Read more

Arsip Website

 
Ujian Nasional © 2011 Design by World Sharings. Supported by Google docs viewer

Thanks for All friends